Rabu, 29 September 2010

CERITA DI RAJA LONTUNG

Legenda Tuan Saribu Raja Dan Siboru Pareme


Tuan Saribu raja bertumbuh menjadi dewasa, demikian pula adiknya yang perempuan Siboru pareme. Langkanya manusia, terisolasinya tempat tinggal, naluri dan dorongan alamiah pada diri mereka membuat mereka lepas kendali. Hubungan gelap di antara mereka akhirnya membawa buah. Siboru pareme hamil. Rahasia yang selama ini dipendam kini terungkap. Incest demikian jelas merupakan pelanggaran serius.

Adat dan kesepakatan menetapkan hukuman mati bagi mereka berdua. Namun karena kehamilannya Siboru Pareme tak boleh dibunuh. Dia dibuang ke sebuah hutan di atas Sabulan sekrang, satu daerah yang dianggap sebagai sarang harimau. Biarlah harimau itu yang membunuhnya, kalau bukan kelaparan dan deritanya sendiri. Begitulah pikiran Limbong Mulana dan adik-adiknya.

Singkat cerita, siboru pareme suatu ketika menolong seekor harimau (ompu i ) datang membawa deritanya dimana secercah tulang tertancap di kerongkongannya. Siboru Pareme mengeluarkan serpiah tulang itu dan sejak itu timbullah sejenis persahabatan di antara mereka (makanya keturunan Lontung tidak pernah akan dimakan harimau dihutan, karena ada babiat setelpang yang akan menolongnya). Semua proses persalinan yang dialami Siboru Pareme , juga dibantu oleh Harimau tadi, lalu lahirlah seorang laki-laki dan diberi nama "si Raja Lontung".

Si Raja Lontung pun sudah dewasa, dan Siboru Pareme yakin dan tahu bahwa Si Raja Lontung tidak dapat menemukan seorang perempuan jadi isterinya, niscaya dia akan mati lajang tanpa keturunan. Lalu suatu siasat dikembangkan dalam kerahasiaan pribadi yang amat sangat. pada satu saat yang baik Siboru Pareme menyerahkan cincinnya pada Si Raja Lontung dengan pesan : Pergilah ke tepian yang ada di kejauhan sana. Tunggulah disana hingga paribanmu turun mengambil air. Dia mirip sekali dengan saya hingga sulit dibedakan. Pasangkan cincin ini pada jarinya dan lihat ini pun harus pas betul. Bila hal ini telah terbukti bujuklah dia menjadi isterimu. Selanjutnya Siboru pareme menrengkan jalan berliku yang harus ditempuh anaknya. Si Raja Lontung pun berangkat menapaki jalan berliku seperti yang telah dirunjuki oleh ibunya. Sementara itu si Boru Pareme pun bernagkat ke tepian yang sama. Dia mengambil jalan pintas agar dapat mendahului anaknya. Setibanya disana dia pun mendandani dirinya sedemikian rupa hingga nampak lain dan lebih muda. pada hari anaknya tiba, dia sudah siap.

Si Raja Lontung tiba. Setelah menunggu sesaat seorang perempuan yang mirip dengan ibunya (dan memang ibunya) turun ke tepian untuk mengambil air. Satu acara perkenalan yang singkat terjadi dan sekepakatan dicapai, lalu keduanya minggat untuk kawin di tempat lain. Jadilah Si Raja Lontung Oedipus-nya orang Batak. Bagi siboru Pareme ini merupakan kawin sumbang yang kedua.

Penyamaran dan lakon Siboru Pareme demikian sempurna hingga kecurigaan Si Raja Lontung tak pernah berkembang dan dia tak pernah yakin bahwa dia telah memperistri ibunya.

SiRaja Lontung mempunyai tujuh putra dan dua putri :

1. Ompu Tuan Situmorang (putra)

2. Sinaga Raja (putra)

3. Pandiangan (putra)

4. Nainggolan (putra)

5. Simatupang (putra)

6. Aritonang (putra)

7. Siregar (putra)

8. Siboru Amak Pandan (putri) dan

9. Siboru Panggabean (putri) Kedua putri ini kawin dengan Simamora dan Sihombing.



Namun kedua boru ini lebih lazim dipanggil "Sihombing-Simamora"

Ketujuh putra ini kemudian menurunkan marga Lontung yang tujuh itu, masing-masing menurut namanya. Satu hal yang unik ialah bahwa ketujuh marga Lontung ini tidak merasa puas bila tidak menyertakan kedua boru itu dalam bilangan dan kelompoknya. Inilah cikal bakal sebutan "Lontung Sisia Sada Ina Pasia Boruna Sihombing-Simamora".

Rabu, 08 September 2010

TUGU SIREGAR













Parsadaan Toga Siregar boru, Bere/Ibe bere Muara....!!
Di harapkan bagi semua  marga siregar, boru, bere, ibebere untuk berpartisipasi untuk memajukan Bona pasogit di MUARA

Kamis, 19 Agustus 2010

Motor listrik 3 Fasa

Sistem 3 Fasa

Pada sistem tenaga listrik 3 fase, idealnya daya listrik yang dibangkitkan, disalurkan dan diserap oleh beban semuanya seimbang, P pembangkitan = P pemakain, dan juga pada tegangan yang seimbang. Pada tegangan yang seimbang terdiri dari tegangan 1 fase yang mempunyai magnitude dan frekuensi yang sama tetapi antara 1 fase dengan yang lainnya mempunyai beda fase sebesar 120°listrik, sedangkan secara fisik mempunyai perbedaan sebesar 60°, dan dapat dihubungkan secara bintang (Y, wye) atau segitiga (delta, Δ, D).


Gambar 1. sistem 3 fase.

Gambar 1 menunjukkan fasor diagram dari tegangan fase. Bila fasor-fasor tegangan tersebut berputar dengan kecepatan sudut dan dengan arah berlawanan jarum jam (arah positif), maka nilai maksimum positif dari fase terjadi berturut-turut untuk fase V1, V2 dan V3. sistem 3 fase ini dikenal sebagai sistem yang mempunyai urutan fasa a – b – c . sistem tegangan 3 fase dibangkitkan oleh generator sinkron 3 fase.

Hubungan Bintang (Y, wye)

Pada hubungan bintang (Y, wye), ujung-ujung tiap fase dihubungkan menjadi satu dan menjadi titik netral atau titik bintang. Tegangan antara dua terminal dari tiga terminal a – b – c mempunyai besar magnitude dan beda fasa yang berbeda dengan tegangan tiap terminal terhadapa titik netral. Tegangan Va, Vb dan Vc disebut tegangan “fase” atau Vf.



Gambar 2. Hubungan Bintang (Y, wye).

Dengan adanya saluran / titik netral maka besaran tegangan fase dihitung terhadap saluran / titik netralnya, juga membentuk sistem tegangan 3 fase yang seimbang dengan magnitudenya (akar 3 dikali magnitude dari tegangan fase).
Vline = akar 3 Vfase = 1,73Vfase

Sedangkan untuk arus yang mengalir pada semua fase mempunyai nilai yang sama,
ILine = Ifase
Ia = Ib = Ic

Hubungan Segitiga

Pada hubungan segitiga (delta, Δ, D) ketiga fase saling dihubungkan sehingga membentuk hubungan segitiga 3 fase.


Gambar 3. Hubungan Segitiga (delta, Δ, D).

Dengan tidak adanya titik netral, maka besarnya tegangan saluran dihitung antar fase, karena tegangan saluran dan tegangan fasa mempunyai besar magnitude yang sama, maka:
Vline = Vfase

Tetapi arus saluran dan arus fasa tidak sama dan hubungan antara kedua arus tersebut dapat diperoleh dengan menggunakan hukum kirchoff, sehingga:
Iline = akar 3 Ifase = 1,73Ifase

Daya pada Sistem 3 Fase

1. Daya sistem 3 fase Pada Beban yang Seimbang

Jumlah daya yang diberikan oleh suatu generator 3 fase atau daya yang diserap oleh beban 3 fase, diperoleh dengan menjumlahkan daya dari tiap-tiap fase. Pada sistem yang seimbang, daya total tersebut sama dengan tiga kali daya fase, karena daya pada tiap-tiap fasenya sama.


Gambar 4. Hubungan Bintang dan Segitiga yang seimbang.

Jika sudut antara arus dan tegangan adalah sebesar θ, maka besarnya daya perfasa adalah

Pfase = Vfase.Ifase.cos θ

sedangkan besarnya total daya adalah penjumlahan dari besarnya daya tiap fase, dan dapat dituliskan dengan,

PT = 3.Vf.If.cos θ

• Pada hubungan bintang, karena besarnya tegangan saluran adalah 1,73Vfase maka tegangan perfasanya menjadi Vline/1,73, dengan nilai arus saluran sama dengan arus fase, IL = If, maka daya total (PTotal) pada rangkaian hubung bintang (Y) adalah:

PT = 3.VL/1,73.IL.cos θ = 1,73.VL.IL.cos θ

• Dan pada hubung segitiga, dengan besaran tegangan line yang sama dengan tegangan fasanya, VL = Vfasa, dan besaran arusnya Iline = 1,73Ifase, sehingga arus perfasanya menjadi IL/1,73, maka daya total (Ptotal) pada rangkaian segitiga adalah:
PT = 3.IL/1,73.VL.cos θ = 1,73.VL.IL.cos θ

Dari persamaan total daya pada kedua jenis hubungan terlihat bahwa besarnya daya pada kedua jenis hubungan adalah sama, yang membedakan hanya pada tegangan kerja dan arus yang mengalirinya saja, dan berlaku pada kondisi beban yang seimbang.

2. Daya sistem 3 fase pada beban yang tidak seimbang

Sifat terpenting dari pembebanan yang seimbang adalah jumlah phasor dari ketiga tegangan adalah sama dengan nol, begitupula dengan jumlah phasor dari arus pada ketiga fase juga sama dengan nol. Jika impedansi beban dari ketiga fase tidak sama, maka jumlah phasor dan arus netralnya (In) tidak sama dengan nol dan beban dikatakan tidak seimbang. Ketidakseimbangan beban ini dapat saja terjadi karena hubung singkat atau hubung terbuka pada beban.

Dalam sistem 3 fase ada 2 jenis ketidakseimbangan, yaitu:
1. Ketidakseimbangan pada beban.
2. ketidakseimbangan pada sumber listrik (sumber daya).

Kombinasi dari kedua ketidakseimbangan sangatlah rumit untuk mencari pemecahan permasalahannya, oleh karena itu kami hanya akan membahas mengenai ketidakseimbangan beban dengan sumber listrik yang seimbang.



Gambar 5. Ketidakseimbangan beban pada sistem 3 fase.

Pada saat terjadi gangguan, saluran netral pada hubungan bintang akan teraliri arus listrik. Ketidakseimbangan beban pada sistem 3 fase dapat diketahui dengan indikasi naiknya arus pada salahsatu fase dengan tidak wajar, arus pada tiap fase mempunyai perbedaan yang cukup signifikan, hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan.

Selasa, 10 Agustus 2010

Kebahagian Hidup Abadi

Perlawanan dari dalam diri manusia sendiri dalam melaksanakan hukum Tuhan dilunakkan bila diterima dengan rela sebagai persembahan (Bacaan pertama, Kel 20:1-3.7-8.12-17). Sebab hidup abadi bagi manusia justru lahir dari kematian Kristus di salib (Bacaan kedua, 1Kor 1:22-25). Sebagaimana dinubuatkan oleh Kristus sendiri bahwa kebangkitan-Nya sebagai manusia baru, yang abadi kemuliaannya, karena Ia dibunuh di kayu salib (Bacaan Injil, Yoh 4:5-42).
Dalam Kitab kejadian, sesudah manusia jatuh ke dalam dosa, Allah berfirman kepada Hawa (perempuan itu): “Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan susah payah engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu”. (Kej. 3:16). Dan kepada Adam (manusia itu) Allah berfirman: “…..maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu” (Kej.3:17b). Karena dosalah untuk mempertahankan dan meneruskan hidup, manusia harus berjuang, bekerja keras dan menghadapi banyak kesulitan, bahkan penderitaan.
Pesan perayaan Ekaristi Minggu ini mengingatkan kita, kalau untuk hidup di dunia ini saja manusia harus bekerja dan berjuang menghadapi banyak kesulitan, terlebih lagi untuk mencapai hidup abadi. Memang Allah telah menebus manusia dan pertolongan Allah itu semata-mata karena belas kasih dan cinta Allah kepada manusia. Akan tetapi karena Allah memperlakukan manusia sebagai pribadi, cara Allah menebus manusia dengan bekerjasama agar manusia tahu tanggung-jawabnya. Cara ini bukan tuntutan melainkan suatu penghargaan dan tanda cinta. “Sebab Aku, Tuhan, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku, tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan berpegang pada perintah-perintah-Ku”.
Salah satu akibat dosa yang hakiki – yang dipandang manusia sebagai hukuman dari Allah – yaitu hilangnya hubungan persahabatan (sehidup) antara manusia dan Allah (yang digambarkan dengan Taman Firdaus).
Hidup manusia bersumber pada Allah. Hilangnya hubungan persahabatan manusia dengan Allah berarti hilangnya benih sumber hidup abadi, sebab hidup manusia dalam suatu proses (jasmani yang merohani), karena itu ujung proses hidup insani manusia menjadi kematian. Manusia tidak memiliki lagi benih hidup abadi itu. Manusia tidak dapat lagi mewariskan apa yang tidak ia miliki, yaitu benih hidup abadi. Kita diperanakan tanpa mewariskan apa yang tidak ia miliki, yaitu benih hidup abadi. Kita diperanakan tanpa benih hidup abadi. Inilah yang disebut dosa asal itu. Kita dikandung dalam dosa, yaitu tanpa benih hidup abadi.
Oleh karena itu yang dapat memberikan kembali benih hidup abadi itu hanya Tuhan sendiri. Bagi manusia untuk dapat memperoleh benih hidup abadi itu, meskipun Allah sendiri yang memberikan dengan cuma-cuma, tetapi pemberian itu sekaligus merupakan pengampunan, merupakan perdamaian antara Allah dan manusia, dan ini berarti Allah menyatukan diri kembali dengan manusia, Immanuel, Kristus.
Sisi lain dari pengampunan dosa itu ialah penebusan. Kristus yang menebus hilangnya benih hidup abadi itu dengan darah-Nya (hidup-Nya) sebagai Manusia-Allah, yang terlaksana pada kematian-Nya di salib. DAri kematian Kristus di salib itu lahir benih hidup abadi pada manusia. “Rombak bait Allah ini dan dalam tiga hari Aku akan mendirikan kembali”.
Para rasul menyadari makna kata-kata Kristus itu baru setelah Kristus bangkit dari antara orang mati. Yang dimaksud dengan ‘bait Allah’ ialah tubuh insani-Nya sendiri tempat Allah Putera menyatukan diri dengan kemanusiaan-Nya. Karya penebusan seperti itulah yang diwartakan rasul Paulus. “Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yahudi mencari hikmat, tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan”.
Namun bagi orang yang percaya kepada Kristus yang tersalib, Kristus adalah sumber hidup, kekuatan dan hikmat Allah, yang dibutuhkan manusia untuk mencapai kemuliaan hidup abadi kembali. Memang manusia selalu mau yang enak dan menyenangkan. Akan tetapi sebagai seorang pribadi manusia diikut sertakan dalam mencapainya, yaitu bersama Allah mencapai kemuliaan abadi. Dalam budaya Jawapun dikenal prinsip hidup yang mirip dengan prinsip salib Kristus: “Jer basuki mowo beyo”.
Untuk mencapai hidup yang mulia orang harus berani berkorban, bekerja keras membanting tulang, berjuang, mengeluarkan biaya. Kita juga mengenal pepatah ‘Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian’, yaitu bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Kita harus mencapai kemuliaan sebagai manusia yang berkepribadian, yaitu tahu diri dan tahu bertanggung-jawab, tetapi juga sadar sebagai ciptaan yang sosial.
Dewasa ini prinsip hidup itu sudah sekarat, karena dilanda kemajuan zaman (iptek) dan terutama mentalitas korup. Tetapi manusia tetap manusia, tidak menjadi mesin dan tidak menjadi hewan, yang tidak mengenal moral.
Apakah iman kita akan ikut ’sekarat’ ? Masihkan kita berperan kita perpegang pada sabda Kristus: Kalau kamu mau menjadi murid-Ku, sangkal dirimu dan panggul salibmu sehari-hari, serta ikiutilah Aku! ????

Minggu, 08 Agustus 2010

DRIVETEST TEMS


BAB III
DRIVETEST TEMS

3.1 Pengenalan TEMS
3.1.1   Istilah Drivetest dan Walk Test
Drivetest digunakan untuk outdoor (luar ruangan) karena dilakukan dengan berkendaraan (drive) mobil, sedangkan Walk Test untuk indoor (dalam ruangan) karena dilakukan dengan berjalan (walk). Istilah drivetest lebih umum digunakan daripada walk test.

3.1.2    Defenisi
Drivetest didefinisikan dengan proses pengukuran sistem komunikasi bergerak pada sisi gelombang radio di udara yaitu dari arah pemancar/BTS ke MS/Handphone atau sebaliknya, dengan menggunakan handphone yang didesain secara khusus untuk pengukuran.
3.1.3    Tujuan Drivetest
Adapun tujuan dari drivetest adalah :
1.      Mengetahui kondisi aktual gelombang radio (sinyal) dari suatu BTS (Base Transceiver Station) maupun element BSS (Base Station Subsystem) pada khususnya, dan dari suatu Network Sellular pada umumnya.
2.      Mengetahui Informasi-informasi optimisasi jaringan sellular fundamental, seperti level daya terima (RxLevel), kualitas sinyal terima (RxQual), quality of voice base on user experiences (SQI), jarak antara BTS dan MS atau timing advance (TA), interferensi (C/I, C/A), dan juga untuk melihat proses handovernya.
3.      Membantu dalam analisis dan mendeskripsikan statistik sistem telekomunikasi sellular, karena drivetest dapat dilakukan dalam proses mempersiapkan suatu network (RF Tuning Drivetest) dan dalam proses memperbaiki dan memaintain suatu network (RF Optimization Drivetest). Dimana kedua proses tersebut merupakan 20% dari kegiatan Optimisasi Jaringan Selluler itu sendiri.
3.1.4    Vendor Alat Drivetest
            Vendor alat drivetest  yang  dipergunakan  dalam mengukur kualitas sinyal jaringan pada sistem telekomunikasi adalah :
1.      Tems dari Vendor Ericsson
Tems adalah software buatan vendor ericsson untuk mengetahui kualitas radio jaringan GSM. Dengan menggunakan software ini kita dapat mengetahui level pancaran dari sebuah BTS, kualitas pancarannya dari BTS dan lain hal yang menyangkut bagian radio dari jaringan GSM. Dengan software ini kita juga dapat melakukan test call. Dengan Test Call kita dapat mengetahui BTS mana saja yang serving (melayani handphone), kemampuan handover ke BTS lain (sesuai dengan planning GSM atau tidak) dan berbagai macam hal lainnya. Karena dibuat oleh vendor ericsson maka handphone yang digunakan juga dari ericsson (sony ericsson) yaitu seri T610 salah satunya. Jadi software ini tidak sembarangan dijual ke masyarakat umum. Karena sudah jadi satu kesatuan paket dengan handphone dan softwarenya. Jadi tems ini tidak dijual bebas, biasanya divisi Optim Network yang menggunakan tools tems untuk mengetahui kualitas jaringan radio GSM.          
2.      Nemo dari vendor Nokia
Nemo adalah software buatan vendor nokia yang berfungsi sebagai alat drivetest untuk mengetahui kualitas  radio jaringan GSM. Nemo merupakan produksi dari nokia dengan berbagai jenis tipe.
X-Tel merupkan produksi dari Xi  atau X-PEDite yang berfungsi sebagai alat drivetest untuk mengetahui kualitas radio jaringan GSM.

3.1.5   Tipe Tipe TEMS
            Tems terdiri dari beberapa tipe yaitu :
1.      TEMS Investigation
Digunakan untuk drivetest di luar ruangan (outdoor). Mulai versi 4 sudah dapat digunakan untuk drivetest dalam ruangan (indoor). Menggunakan GPS (Global Positioning System) sebagai alat navigasi dan plotting parameter pada rute drivetest yang dilalui. Tems investigation terdiri dari berbagai versi mulai Tems klasik/98 dan sampai sekarang versi terbaru adalah Tems versi 11.0
2.      TEMS Light
Digunakan untuk drivetest di luar ruangan (outdoor). TEMS Investigation dan TEMS Light hanya bisa mengukur sisi downlink saja yaitu dari arah BTS ke MS. Untuk uplink yaitu dari arah MS ke BTS, TEMS Investigation dan Light tidak dapat mengukur karena alat pengukurnya hanya handphone. TEMS Automatic menggunakan sistem client-server untuk pengukuran uplink dan downlink. Client-nya menggunakan MTU (Mobile Test Unit) yang bekerja secara otomatis saat dinyalakan. Hasil pengukuran di MTU dikirim lewat GPRS ke server. Server akan menerima data dari MTU dan mengolahnya.
3.      TEMS Automatic
Digunakan untuk drivetest di luar ruangan (outdoor). TEMS Investigation dan TEMS Light  hanya bisa mengukur sisi downlink saja yaitu dari arah BTS ke MS. Untuk uplink yaitu dari arah MS ke BTS, TEMS Investigation dan Light tidak dapat mengukur karena alat pengukurnya hanya handphone. TEMS Automatic menggunakan sistem client-server untuk pengukuran uplink dan downlink. Client-nya menggunakan MTU (Mobile Test Unit) yang bekerja secara otomatis saat dinyalakan. Hasil pengukuran di MTU dikirim lewat GPRS ke server. Server akan menerima data dari MTU dan mengolahnya.

3.2  Perangkat TEMS
1.      Sofware TEMS
Sofware yang digunakan untuk tugas akhir ini adalah software tems investigation version 9.0.
2.      Handphone TEMS
Ada berbagai jenis Handphone yang support pada tems investigation diantaranya adalah sebagai berikut terlihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Jenis Handphone yang support  pada Tems Investigation
HANDPHONE
WCDMA 1900
WCDMA 2100
GSM 850
GSM 900
GSM 1800
GSM 1900
VIDEO TELEPHONY
EXTERNAL ANTENNA
Sony Ericson K600i


Sony Ericson V802SE


Sony Ericson W600i



Motorola E1000


Motorola E1070



Motorola M702iG



Motorola Razr V3x



Nokia 6230 US




Nokia 6230i




Nokia 6282



Nokia 6680


Nokia N80


3.      Kabel data USB, serial
Sebagian besar PC maupun notebook dewasa ini mulai meninggalkan port serial dan beralih ke USB. Penggunaan USB memang lebih praktis karena selain kecepatannya yang lebih tinggi, port ini memiliki sumber tegangan 5 Volt yang dapat digunakan untuk memberi sumber daya pada sistem elektronik yang terhubung ke dalamnya. Sementara saat ini sebagian besar perangkat elektronik masih menggunakan port RS 232 media komunikasinya dengan PC. Untuk menjembatani permasalahan tersebut maka banyak diluncurkan produk USB to RS 232 yang membuat perangkat elektronik tersebut tetap terdeteksi sebagai COM (Port RS 232) pada PC ataupun notebook. Software lama yang sebelumnya masih menggunakan COM pun tidak perlu diubah lagi karena perangkat tersebut masih dianggap berkomunikasi dengan COM (Port RS 232).
4.   Lisensi TEMS
Sebelum menggunakan atau menjalankan tems perlu diketahui bahwa tanpa lisensi tems semua kegiatan drivetest tidak dapat dilakukan. Untuk itu dalam menginstal software tems masukkan lisensi tems yang tersedia pada driver tems tersebut.
5.      GPS
GPS adalah sistem radio navigasi dan penentuan posisi dengan menggunakan satelit navigasi yang dimiliki dan dikelola oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Nama formal dari GPS adalah NAVSTAR GPS (Navigation Satellite Timing and Ranging Global Positioning System). Sistem ini digunakan untuk memberikan informasi mengenai posisi, waktu dan kecepatan secara global tanpa ada batasan waktu dan cuaca.
6.      Aksesoris, USB to Rs 232, charger handphone untuk mobil
Untuk melengkapi peralatan drivetest perlu juga dipersiapkan aksesoris seperti headset, USB to RS 232, dan charger handphone untuk mobil yang berfungsi sebagai peralatan untuk antisipasi adanya kemungkinan gangguan pada saat melakukan pengetesan kelokasi.


 3.3  Parameter TEMS
1.      BCCH (Broadcast Control Channel)  
Bagian control channel dalam GSM untuk melakukan broadcasting data network cell dimana user berada dan apa saja cell neighboardnya. Dari BCCH juga dikirim sinyal secara continous sehingga user (Mobile Subscriber) mendapat sinyal. BCCH bersifat downlink dari BTS ke MS saja.
2.      ARFCN (Absolute Radio Frequency Channel)
Menyederhanakan nilai dari frekuensi GSM, misalnya menyebutkan alokasi frekuensi untuk operator A dari kanal 51 sampai 87 dibandingkan dari 945.2 MHz sampai 952.4. Atau memasukkan angka 51 ke dalam peralatan dibandingkan harus mengingat dan memasukkan 945.2 MHz. Apabila pihak regulator hanya mengalokasikan frekuensi dalam satuan MHz tapi tidak dalam nomor kanal ARFCN maka dilakukan mapping frekuensi sendiri dari MHz ke ARFCN.
3.      CGI (Cell Global Identity)
Cell Global identity adalah metode untuk untuk mengenali posisi user berdasarkan cell. Cell global Identity merupakan identitas cell yang unik. Karena di seluruh dunia tidak ada cell dengan kode yang sama.
CGI terdiri dari :
a.       MCC (Mobile Country code)
MCC adalah identifikasi suatu negara dengan menggunakan 3 digit. Tiga digit MCC ini merupakan bagian dari format penomoran IMSI, dimana secara total IMSI terdiri dari 15 digit. Indonesia menggunakan 510.
b.      MNC (Mobile Network Code)
MNC adalah 2 digit identifikasi yang digunakan untuk mengidentifikasikan sebuah jaringan bergerak Kombinasi antara MCC dan MNC akan selalu menghasilkan sebuah kode yang unik di seluruh dunia. Untuk provider Excelcommindo di Indonesia menggunakan kode MNC berdasarkan IMSI adalah 11.
c.   LAC (Local Area Code)
LAC adalah sebuah identitas yang digunakan untuk menunjukkan kumpulan beberapa cell. Sebuah PLMN tidak boleh menggunakan 1 LAC yang sama untuk 2 cell group yang berbeda. Sebuah LAC dapat digunakan dalam 2 atau lebih BSC yang berbeda, dengan syarat masih dalam 1 MSC yang sama. Informasi lokasi LAC terakhir dimana sebuah MS berada akan disimpan di VLR dan akan diperbaharui apabila MS tersebut bergerak dan memasuki area dengan LAC yang berbeda.
d.      Cell ID
Parameter ini yang harus diperhatikan agar tidak salah site ketika ingin melakukan drivetest karena setiap cell punya kode ID masing-masing.
4.      BSIC (Base Station Identyti Code)
Di gunakan agar MS dapat membedakan BTS yang menggunakan frekuensi yang sama. Karena menggunakan frekuensi re-use kemungkinan BTS mengeluarkan frekuensi yang sama.
5.      RxLevel
Tingkat  kuat level sinyal penerima di MS (rentang dalam minus dB), makin kecil nilai RxLevel maka sinyal makin lemah.
6.      RxQual
Tingkat kualitas sinyal penerima di MS (rentangnya skala 0-7).

7.      SQI (Speech Quality Indicator)
8.      TA (Timing Advance)
Timing Avance adalah parameter untuk mengetahui jarak antara BTS dan mobile station(MS). Timing advance adalah sinkronisasi antara mobile station dengan Base Transmitter Station(BTS) dalam transmisi suara. Untuk menjaga sinkronisasi, mobile station mengirim sinyal ke BTS (up link) secara kontinyu. BTS juga mengirim sinyal ke mobile station (down link). Saat uplink dan downlink disebut round trip time. Saat terjadi total connection, BTS akan mengirim nilai Timing Advance ke mobile station. Dengan timing advance, bisa diketahui jarak antara BTS dengan mobile station. Nilai timing Advance adalah 0-63. Artinya jarak antara BTS-MS berkisar antara 0-35 km. Dengan setiap tingkatan mewakili 550 m.
9.      FER (Frame Erasure Rate)
Frame Erasure Rate (FER) merupakan rata-rata kesalahan dalam 1 detik. Nilai FER maksimal yang disyaratkan adalah 1%. Jika suatu coverage memiliki FER lebih dari 1% akan mengakibatkan adanya drop call.
Secara umum parameter drivetest ini sudah menjadi kesempatan bersama oleh team optimalisasi Excelcomindo dengan vendor sebagai alat ukur kinerja dan kualitas jaringan Excelcomindo seperti yang diperlihatkan pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Parameter Drivetest
No
Parameter Drivetes
Good
Fair
Bad
1
Rxlevel
- 33 s.d - 60
- 80 s.d - 85
-85 s.d. -110
2
RxQuality
0 s.d. 4
5
6 - 7
3
SQI
18 s.d. 38
10 s.d. 18
-20 s.d. 10
4
FER
0 s.d. 3
3 4 s.d. 7
7 8 s.d. 100


3.4  Proses Optimisasi
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk drivetest dalam siklus jaringan nirkable, sebagaimana  ditunjukkan pada Gambar 3.1

Gambar 3.1 Siklus hidup jaringan, drivetest dibutuhkan untuk mengoptimalkan siklus hidup suatu jaringan

Optimisasi jaringan dilakukan untuk memaksimalkan kinerja jaringan yang sudah ada dan menjaga kualitas sinyal, agar layanan kepada pengguna dapat ditingkatkan. Sebelum optimisasi jaringan dilakukan, perlu diadakan pengawasan dan pengukuran kinerja jaringan melalui uji berjalan (drivetest). Drivetest merupkan langkah awal proses optimisasi, dengan tujuan mengumpulkan data pengukuran yang berkaitan dengan lokasi pengguna.
            Sebelum melakukan instalasi BTS, operator perlu melakukan pengukuran untuk mengepaluasi situs agar bias ditentukan lokasi yang tepat untuk BTS. Secara umum proses ini terdiri dari pengiriman sinyal Continious wave (CW) yang belum dimodulasi dari situs yang sedang diuji  dan mengukurnya dengan pesawat penerima. Optimisasi dan verifikasi awal dilakukan untuk pengamatan awal cakupan  jaringan saat sinyal termodulasi  mulai dipancarkan. Proses selanjutnya adalah melakukan fasa uji terima (acceptance-testing). Jaringan yang baru dibangun oleh vendor, kendalinya dialihkan ke opertaor GSM  yang meminta tambahan jaringan tersebut, untuk ditangani dan diuji kelayakannya. Standard keadaan sinyal yang diterima oleh operator GSM, harus sesuai dengan data yang terkumpul oleh vendor selama pengukuran jaringan.
            Proses optimisasi dimulai dengan drivetest, lalu post processing yaitu analisis data hasil pengukuran, dan akhinya dilakukan tindakan yang dibutukan untuk menyelesaikan masalah. Keseluruhan proses optimisasi di prlihatkan pada Gambar 3.2.

Gambar 3.2 Proses Optimisasi
Setelah data terkumpul sepanjang luas cakupan RF yang diinginkan, maka data ini akan diproses pada suatu perangkat lunak yaitu drivetest tems investigation version 9.0.1. Setelah  masalah, penyebab dan solusi dapat diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah pemecahan terhadap masalah tersebut.
            Setelah operator mulai melakukan layanan komersil, proses optimisasi dan troubleshooting  akan terus dilkakukan sampai situs cell baru dibangun untuk menambah kapasitas jaringan atau cakupan geografis. Perubahan dalam jalur propogasi sinyal akan terus berlanjut karena penambahan gedung baru, pertumbuhan pohon, perubahan lahan, dan penuaan/kerusakan alat. Selain itu dengan semakin bertambahnya pelanggan dan peningkatan kanal trafik, jaringan perlu dioptimasi ulang untuk menghitung peningkatan daya interfernsi yang disebabkan peningkatan trafik.



3.5      Prinsip Drivetest
            Drivetest memungkinkan operator untuk melakukan optimisasi yang terus menerus. Umumnya drivetest dilakukan dengan menghubungkan MS ke PC/laptop. Gambar 3.3 menunjukkan konfigurasi derivetest MS-Receiver.

Gambar 3.3 Konfigurasi drivetest MS-Receiver
Pelanggan selluler biasanya melihat kinerja layanan jaringan berdasarkan cakupan jaringan dan kualitas panggilan. Perangkat drivetest menggunakan MS untuk mensimulasikan masalah yang dialami pelanggan ketika/saat melakukan panggilan. Sebagai contoh, jika panggilan terputus ketika beroperasi di dalam objek yang bergerak pada suatu lokasi tertentu, maka perangkat drivetest harus mampu mensimulasikan masalah ini. Contoh lain masalah adalah panggilan yang diblokir (kegagalan mendapatkan akses), kualitas suara yang buruk, dan cakupan area yang kurang.
            Sistem drivetest melakukan pengukuran, menyimpan data di computer, dan menampilkan data menurut waktu dan tempat. Beberapa tipe sistem drivetest yang tersedia adalah, drivetest berbasis MS, berbasis receiver yang mampu mengukur semua sinyal pilot yang ada, dan kombinasi keduanya. Sistem drivetest diterapkan dalam kendaraan dan dikemudikan sepanjang area cakupan operator. Perhatikan Gambar 3.4.

Gambar 3.4 Proses Drivetest dalam mobil pada jaringan GSM

3.6      Perancangan
            Perangkat lunak pengukuran dan pengawasan kinerja jaringan GSM terdiri dari dua bagian utama, yaitu Networking  Monitoring dan Analyzer. Networking Monitoring berfungsi untuk mengakusisi data, lalu menampilkannya secara real time, kemudian data tersebut disimpan di database untuk keperluan analyzer. Analyzer berfungsi untuk melakukan proses load dari data base, kemudian ditampilkan dengan tampilan yang lebih detail untuk keperluan analisis.

3.6.1  Algoritma perancangan
3.6.1.1  Algoritma Perancangan Position Monitoring
Networking Monitoring berfungsi untuk mengendalikan 4 proses utama yaitu koneksi antara MS dan personal computer (PC), akusisi data-data kualitas, menampilkan data-data kualitas dan menyimpannya ke data base. Gambar 3.5 menunjukkan algoritma networking monitoring.


Gambar 3.5 Algoritma Networking Monitoring

3.6.1.2  Algoritma Perancangan Analyzer
            Analyzer berfungsi untuk mengendalikan 2 proses utama yaitu load data dari data base dan menampilkannya dengan tampilan yang mudah dimengerti oleh user. Data yang akan ditampilkan adalah data-data kualitas jaringan. Gambar 3.6 menunjukkan algoritma analyzer.
Gambar 3.6 Algoritma Analyzer
3.6.1.3  Tampilan Menu Utama
 Menu utama merupakan tampilan yang berinteraksi dengan pengguna ketika program pertama kali dijalankan. Menu utama menawarkan fitur-fitur yang terdapat dalam program kepada pengguna. Gambar 3.7 menunjukkan tampilam menu utama.

Gambar 3.7 Tampilan Menu Utama
Menu utama berisi beberapa komponen untuk memproses fitur-fitur yang ditawarkan. Sebagian besar komponen tersebut berupa button. Button merupakan sebuah komponen yang berfungsi untuk menjalankan sebuah perintah. Gambar 3.6 menampilkan beberapa button, yaitu :
1)      Networking monitoring button.
Button ini berfungsi untuk menjalankan perintah membuka Networking Monitoring Form dan menutup form menu utama.
2)      Analyzer button
Button ini berfungsi untuk menjalankan perintah membuka analyzer form dan menutup menu utama.
3)      Exit button
Button ini berfungsi menutup program pemantauan kualitas jaringan GSM.
4)      Help button
Berfungsi untuk menjalankan perintah membuka help form.
5)      About button
Button ini berfungsi untuk menjalankan perintah membuka about form.
           
3.6.1.4  Tampilan Networking Monitoring
            Networking monitoring akan ditampilkan ketika pengguna menekan networking monitoring button. Yang berfungsi untuk menapilkan data-data dan masukan yang diperlukan untuk monitoring kualitas jaringan GSM. Gambar 3.8 menunjukkan tampilan networking monitoring.

Gambar 3.8 Tampilan Networking Monitoring

Networking monitoring dibangun dari beberapa toolbox. Toolbox yang terdapat pada networking monitoring antara lain 6 tex box, 6 button dan 1 bar sinyal.

3.6.1.5  Tampilan Analyzer
            Analyzer akan ditampilkan ketika pengguna menekan analyzer button. Tampilan analyzer berfungsi untuk menampilkan data-data kualitas jaringan GSM yang dihasilkan oleh networking monitoring. Gambar 3.9. menunjukkan tampilan analyzer.


Gambar 3.9 Tampilan Analyzer
Analyzer juga dibangun dari beberapa toolbox  yang terdiri dari SSTab, button, text box, map box, data grid, option button, dan legand.